primaku
Mitra resmi kami:
idaikemenkes
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Hepatitis A & Hepatitis B pada Anak, Mana yang Lebih Berbahaya?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Hepatitis A, Hepatitis B, Vaksinasi

Hepatitis A dan hepatitis B adalah dua jenis penyakit hati yang disebabkan oleh virus yang berbeda dan keduanya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius bagi orang dewasa dan anak-anak. Hepatitis A dan hepatitis B dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa. Nah, di antara keduanya, mana sih yang lebih berbahaya, khususnya jika dialami pada anak? 


Hepatitis A

hepatitis_A_dan_hepatitis_B_(2).jpeg

Penyebab penyakit adalah virus hepatitis A (HAV) adalah picornavirus. HAV paling sering ditularkan melalui jalur oral-fekal melalui paparan makanan, air, atau kontak fisik yang dekat dengan orang yang menularkan penyakit. Hepatitis A erat hubungannya dengan makanan atau air yang tidak terjamin kebersihannya, sanitasi yang tidak adekuat, kebersihan pribadi yang buruk, dan hubungan seksual anal-oral pada orang dewasa. 

Gejala hepatitis A pada orang dewasa di wilayah non-endemis, biasanya ditandai dengan demam, malaise, anoreksia, nausea, gangguan abdominal yang diikuti  dengan gangguan ikterus (perubahan warna kulit menjadi kuning) dalam beberapa hari. Di sebagian negara berkembang virus.

Sementara gejala hepatitis A yang terjadi pada masa anak-anak umumnya asimtomatis atau gejala sakit ringan, seperti demam, kehilangan nafsu makan, merasa letih, sakit perut, muntah, warna BAK yang seperti teh, serta kulit dan mata yang terlihat kuning. Infeksi yang terjadi pada usia selanjutnya hanya dapat diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium terhadap fungsi hati. 

Penyakit hepatitis A tergolong penyakit yang akut dan jarang sampai mengalami proses berkelanjutan. Pada umumnya, virus dapat dikeluarkan sempurna oleh respons imun tubuh anak. Tapi, pada sebagian kecil anak, terutama yang berusia lebih besar, penyakit ini dapat berkembang menjadi hepatitis fulminant (sangat berat) sehingga anak terlihat kuning sekali, kejang, bahkan tak sadar.

Namun, MomDad tak perlu khawatir karena hepatitis A dapat dicegah dengan mencuci tangan secara rutin, mengolah makanan dengan benar seperti menjaga kebersihan, memasak makanan hingga matang, menggunakan air bersih, dan memilih bahan makanan segar, serta melakukan vaksinasi hepatitis A melalui Booking Vaksin di PrimaKu.


Hepatitis B

hepatitis_A_dan_hepatitis_B_(1).jpeg

Hepatitis B adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Penularan virus hepatitis B dapat terjadi melalui darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan benda yang terinfeksi, misalnya tertusuk jarum yang terkontaminasi. Infeksi hepatitis B dapat pula menular ke janin dari ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B, apabila bayi tidak mendapat imunisasi dengan vaksin dan imunoglobulin hepatitis B.

Pencegahan khusus meliputi pemberian imunisasi hepatitis B aktif maupun pasif. Saat ini, di Indonesia terdapat program triple eliminasi yang mencakup pemeriksaan skrining ibu hamil untuk hepatitis B, sifilis, dan HIV. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada setiap kehamilan, sehingga ibu yang sedang dalam kehamilan kedua pun disarankan untuk tetap memeriksa skrining tripel eliminasi ini.

Apabila diketahui bahwa ibu terinfeksi hepatitis B, maka bayi yang lahir harus segera diberikan imunisasi hepatitis B yang dibarengi dengan pemberian imunoglobulin hepatitis B sebelum berusia 12 jam. Imunisasi hepatitis B diberikan kepada semua bayi baru lahir tanpa memandang status infeksi ibu. Imunisasi pada bayi baru lahir ini sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia 24 jam, sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020.


Pada anak, hepatitis B memiliki 4  gejala yang dapat ditimbulkan, di antaranya:

  • Hepatitis akut: Cenderung ringan. atau asimtomatis. Apabila menimbulkan gejala hepatitis, gejalanya menyerupai hepatitis virus yang lain tetapi dengan intensitas yang lebih berat. Gejala yang muncul terdiri atas gejala “flu like syndrome”.
  • Hepatitis kronis: Definisi hepatitis kronis adalah terdapatnya peningkatan kadar aminotransferase atau HBsAg dalam serum, minimal selama 6 bulan.
  • Gagal hati fulminan: Ditandai dengan timbulnya ensefalopati hepatikum dalam beberapa minggu setelah munculnya gejala pertama hepatitis, disertai ikterus, gangguan pembekuan, dan peningkatan kadar aminotransferase serum hingga ribuan unit.
  • Pengidap sehat: Pada golongan ini tidak didapatkan gejala penyakit hati dan kadar  aminotransferase serum berada dalam batas normal. Dalam hal ini terjadi toleransi imunologis sehingga tidak terjadi kerusakan pada jaringan hati. Kondisi ini sering terjadi pada bayi di daerah endemik yang terinfeksi secara vertikal dari ibunya.


Baik hepatitis A dan hepatitis B, keduanya berdampak bagi kesehatan, terutama dalam proses tumbuh kembang anak. Pastikan si Kecil mendapatkan pencegahan spesifik, yaitu dengan memberikan vaksin hepatitis A dan hepatitis B agar terhindar dari penyakit serius di masa depan.


Referensi:

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Kenali Hepatitis B
22 Jul 2017
cover
Mengenal Hepatitis A pada Anak
22 Jul 2017
cover
Hepatitis B
25 Jan 2018
cover
Hepatitis virus pada anak
25 Jan 2018
cover
Mengenal Hepatitis A pada Anak
28 Jan 2018
cover
Yuk, Deteksi Hepatitis Akut sejak Dini dengan Langkah Ini, M...
13 Mei 2022
cover
Hati-Hati Bisa Menular ke Ibu dan Bayi, Ketahui Cara Mencega...
16 Mei 2022
cover
Penting Diketahui, Ini Kondisi Pasien Hepatitis Akut Misteri...
19 Mei 2022
cover
Pencegahan Hepatitis Akut Misterius yang Bisa Diterapkan di ...
24 Mei 2022
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
idaikemenkes
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: